Home Prof Gapcer Stop! Budaya Kekerasan Ospek

Stop! Budaya Kekerasan Ospek

0
Stop! Budaya Kekerasan Ospek

ospek kekerasan

Kemarin saya membaca berita yang membuat saya akan sedih dengan system pendidikan di Indonesia khususnya yang menjadi korban yaitu Fikri Dolasmantya Surya, Mahasiswa Institut Teknik Nasional (ITN) Malang. Fikri mengalami kekerasan dari segi fisik maupun mental hingga kehabisan nafas.

Mari kita pelajari dulu sejarah ospek, ospek pertama kali dibentuk Universitas Cambridge, Inggris karena mahasiswa yang datang dari keluarga terhormat dan susah diatur dan bertindak seenaknya. Merasa senior tidak dihargai karena junior lebih berkuasa, akibatnya dibuatlah system dengan kekerasan fisik dan mental untuk bisa diatur. Sedangkan di Indonesia, Ospek sudah ada sejak tahun 1898, yang sekarang kampusnya bernama FKUI-Salemba. Di tahun 1898 adalah masa penjajahan Indonesia dengan Belanda, dimana hingga detik ini ajaran dari belanda masih menjajah system pendidikan kita.

Ospek bukanlah ujian untuk bisa masuk ke perguruan tinggi karena ujian mereka sudah ada di ujian mandiri / SNMPTN dengan otak, bukan fisik. Mereka mengikuti OSPEK untuk mengenal dunia kampus lebih dalam dan merubah adaptasi dari putih abu abu menjadi mahasiswa. Apa lagi kebanyakan mereka sebelum mengikuti Ospek sudah membayar dan pihak kampus harus membayar hak yaitu melayani dengan hati, bukan menampar dengan tangan. Merubah sikap atau merasa dihargai, tidak perlu dengan kekerasan kecuali kamu adalah singa, raja hutan yang takut akan fisik. Tapi Mahasiswa adalah calon Pemimpin di Indonesia, junior pasti ikut secara sukarelawan jika kamu bertindak selayaknya pemimpin yang dipercaya dan memberikan inspirasi kepada junior.

Seandainya mereka melakukan kesalahan, berikanlah sanksi yang sesuai dengan kesalahan tapi yang paling penting adalah mengingatkan sanksi dan ujian yang harus mereka hadapi saat menjadi mahasiswa yang harus lulus tepat waktu dan membanggakan orang tua. Untuk sahabat yang masih di bangku kuliah, Stop Kegiatan yang negatif dalam ospek. Jadilah Senior yang dikenang sebagai orang yang berjasa yang telah membantu junior untuk lebih sukses di kampus. Jangan jadi senior yang dikenang sebagai orang yang kasar. Stop Budaya Penjajahan.