Home Prof Gapcer Ekspektasi yang Membunuh

Ekspektasi yang Membunuh

0
Ekspektasi yang Membunuh

Seperti yang saya janjikan pada artikel sebelumnya , saya akan membahas lebih lanjut dengan ekspektasi, sama seperti optimis, ekspektasi merupakan hal yang baik, tetapi menjadi tidak baik ketika berlebihan, ekspektasi berarti menaruh harapan dan bergantung pada harapan tersebut, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan optimis tapi yang akan saya bahas kali ini akan lebih spesifik.

Ekspektasi merupakan hal yang sangat baik, dan merupakan sesuatu yang dapat dijadikan motivasi, harapan yang terkandung dalam ekspektasi bersifat mengikat, yap tepat sekali mengikat mental dan jiwa seseorang, jika ekspektasi terpenuhi dan tercapai maka keadaan jiwa akan sangat bahagia dan senang, semua jadi terasa indah, tetapi jika tidak tercapai semua akan kacau dan seakan-akan dunia hancur akibatnya, ini jadi semacam perjudian mental jika kita berekspektasi , hmm.. bagaimana jika kita tidak menjadikanya sebuah perjudian , tetapi mengubahnya menjadi keuntungan buat jiwa dan mental kita, mari ubah kalimat tersebut jadi HARAPAN, lalu harapan seperti apa yang dimaksud ? harapan positif yang jika tercapai akan membuat bahagia, dan jika tidak tercapai maka akan jadi motivasi, lalu bagaimana caranya ? mari saya bahas.

Sebelum saya bahas lebih lanjut, mari kita sejenak masuk dalam dunia romansa yang penuh denga pertanyaan, dalam dunia romansa yang sedang menjadi trend saat ini , tugas seorang pria adalah menjadi pengejar dan wanita di kejar (baca artikel saya tentang romansa) , jelas posisi yang paling tidak menguntungkan ada pada pria karena dialah yang bertugas mengejar, dan melakukan segala macam pengorbanan baik itu harta, waktu, dan pikiran serta berharap mendapatkan cinta sang wanita dengan segala macam pengorbanan tersebut, lantas apakah wanita akan begitu saja menerima, tidak juga ,sang pria juga harus menjalankan satu lagi ritual yang sedang banyak digandrungi remaja jaman sekarang yaitu “Nembak” , jika sang wanita terima cintanya , maka hatinya akan berbunga-bunga , dia akan bergembira sepanjang malam, bagaimana jika sang wanita menolak, semua berubah seakan-akan dunia hancur berantakan, hatinya pun juga hancur berikut dengan kepingan serta serpihan hati yang tidak dapat disatukan kembali, menusuk dalam , serta mengiris hatinya perlahan-lahan (maaf lebay :p ) , pada intinya sang pria pun tidak bisa tidur semalaman dan memikirkan penyebab penolakan cintanya tersebut.

Dalam dunia romansa ini disebut sebagai “ngarep” semua portal pelatihan romansa yang saya ketahui melarang keras hal ini, dan kalimat “ngarep” itulah yang disebut sebagai ekspektasi berlebihan terhadap sang wanita.Dari contoh kasus diatas saya coba menjelaskan kepada anda bagaimana perjudian itu berlangsung, dan bagaimana akhir dari perjudian tersebut, yap tepat sekali , KECEWA.Lalu bagaimana mencegahnya ?, ubahlah ekspektasi anda ! buatlah ekspektasi positif , jangan berlebihan , dan tidak membunuh anda. Pada kasus romansa misalnya, ubahlah ekspektasi bukan untuk mendapatkan cinta wanita, tapi agar menjadi pria yang menarik dan bertanggung jawab, anda tidak akan berfokus pada wanita melainkan anda akan berfokus pada nilai dan kualitas diri anda ,mendekati wanita hanyalah bagian dari peningkatan kualitas tersebut, percayalah wanita yang akan tergila-gila dengan sang pria 🙂

Jadi ubahlah ekspektasi anda yang sebelumnya Ekspektasi yang Membunuh, menjadi ekspektasi yang bernilai positif dan membangun, dengan cara ubah Fokus dari harapan anda, ubahlah menjadi nilai atau pelajaran apa yang dapat diambil jika menaruh pada sebuah harapan , baik jika gagal maupun berhasil. Ini bukan sebuah perjudian ini adalah keuntungan luar biasa bagi diri anda. Jika anda berhasil ,ekspektasikan hikmah dari keberhasilan tersebut, jika anda gagal, ekspektasikan pelajaran yang dapat diambil agar lebih berkembang, sehingga anda tidak akan stress apapun keadaan yang akan terjadi, pikiran akan terus bersifat positif dan maju. Jika anda pernah mendengar kisah tentang Walt Elias Disney , dia terus menggambar pantang menyerah dimasa sulitnya, yang hanya tinggal diemperan sebuah toko, dia terus mengirimkan gambarnya kesebuah percetakan dan terus mendapatkan penolakan , ekpektasinya yang positif membantunya, dia berfikir jika percetakan menolaknya pasti ada yang kurang pas dari gambarnya, dan akhirnya dia terus memperbaiki gambarnya, dan pada akhirnya dia dapat membuahkan imajinasi dan senyum kepada seluruh orang dunia kepada film,gambar, dan tokohnya lewat perusahaan Walt Disney Company miliknya 🙂

Oke pada intinya adalah tetap menjadi positif apapun ekspektasi anda, jangan menjadi orang tidak berekspektasi, tetaplah berharap keajaiban akan datang pada waktunya, keberuntungan pun juga akan datang jika seseorang sadar akan keberuntungan dirinya dan memadukan antara waktu dan persiapan, pada artikel selanjutnya saya akan membahas tentang kekuatan dari Inisiatif , so stay tune guys 🙂

Hope is good thing,and no good thing ever dies”

– Andrew Deusfrene (Shawshank Redemption 1998)