Home Prof Gapcer Cara Menegur Pasangan

Cara Menegur Pasangan

0
Cara Menegur Pasangan

cara menegur pasangan

Memiliki pasangan, mungkin ada sikap yang kita kurang sukai. Kelebihan yang dia miliki menjadi rasa syukur dan kekurangan yang dia memiliki adalah kesabaran kita untuk membantu dia supaya lebih baik. Nah kali ini kita akan membahas cara menegur pasangan yang benar.. Sebelum kita membahas lebih dalam, saya ingin bertanya kepada sahabat. Kekurangan apa yang dia miliki? Kekurangan yang paling baik menurut professor adalah kekurangan yang merugikan pasanganmu secara pribadi atau kerugian bersama-sama di masa depan. Misalnya dia pemalas, kalau kamu membiarkan dia seperti ini. Artinya, kamu membiarkan dia memiliki kehidupan yang kurang bagus. Cinta itu bukan menerima apa adanya, jangan sampai karena kamu menerima kekurangan dia dapat merugikan masa depan kalian.

Teknik yang terbaik dalam menegur pasangan adalah kamu harus menegur sikapnya, bukan orangnya. Kebanyakan orang menegur, orangnya. Misalnya saja, “Aku nggak suka kamu.” Loh, tidak suka dibagian mana? Kalau nggak suka sama dia, kenapa bisa sayang? Ya jelas karena kamu tidak suka dengan sikapnya tapi kamu malah menegur orangnya. Sebaiknya kita menegur sikap dia seperti ini, “Aku Sayang kamu, aku senang dengan sikap kamu yang kerja keras, mau belajar, beda sama sikap cowok yang aku kenal selama ini tapi aku nggak sayang sama sikap kamu yang mudah emosi seperti kemarin saat aku ke rumah kamu, kamu memarahi adik kamu. Aku tau, adik kamu memang salah, tapi sebagai abang. Cara itu kurang tepat, menurut kamu cara yang paling tepat seperti apa?

Menegur pasangan, haruslah menegur sikap, apa yang kamu katakan adalah data dan fakta, bukan opini pribadi atau hanya yang kamu dengar dari orang lain dan membaca di social media.  Waktu yang paling tepat menegur adalah saat kalian sedang tidak emosi, hanya berdua saja. Dan waktu yang paling bagus, setelah baru kejadian. Jangan kelamaan dan memendam. Ingat, kita hanya bisa membantu dan menegur dia tapi ketok palu, Dia berubah atau tidak. Hanya ada di dia. Kalau dia tidak bisa berubah dan kekurangan sangat fatal di masa depan kamu, lebih baik tinggalkan dan cari orang yang sudah memiliki sifat seperti itu. Mumpung kalian belum menikah, jangan sampai repot di pengadilan agama karena memaksa dia untuk berubah.

Sayangilah orangnya tapi jangan menyayangi sikap jelek