Home Galau Koreng yang menyakitkan

Koreng yang menyakitkan

0
Koreng yang menyakitkan

Pagi ini gw bangun kesiangan, karena tidak memiliki waktu lagi. Gw langsung menyiapkan segalanya dengan cepat dan langsung tancap gas dengan motor. Jakarta sangat cocok dengan motor karena dapat menyelip dalam keadaan macet. Karena terburu-buru agar dapat absensi kelas. Gw mengalami kecelakaan yang membuat kaki kanan gw terluka. Luka yang cukup parah hingga kaki gw mengalami sakit. Gw berurusan dulu dengan orang yang telah jadi korban akibat gw. Gw juga kesel ke orang itu karena dia rem mendadak, jadi bikin gw kaget. Perdebatan inipun berakhir juga, lagian motor juga nggak rusak rusak amet kok.

Sesampai di kampus, kawan-kawan gw pada nanyain termasuk dosen karena celana gw rada robek. Mantan gw memberikan perhatian untuk membersihkan dan mengobati luka ini. Pas diobatin sama doi, memang luka gw lebih enakan tapi hati gw yang malah luka. Karena gw jadi galau, mau balikan sama dia tapi doi udah punya pacar, mana sekampus lagi tapi untung beda kelas.

Tiba-tiba datanglah cowok yang nggak mau gw liat yang udah pasti cowoknya doi. Dia ngeliatin gw mesra-mesraan sama doi, rada cemburu sama gw. Dia maksa untuk ngelarang doi ngobatin gw, maklum posesif ini cowok. Karena gw senyum –senyum aja, eh dia malah kesel dan pura-pura ngobatin gw padahal niatnya mau nyiksa gw. Karena kesel, gw langsung bentak ke cowok itu, “Woy hati-hati dong. Ini koreng gw malah tambah sakit”. Dia langsung balas sambil ngeledekin, “Lagian melihara koreng ya pasti sakitlah”.

Selama di kelas, gw malah makin galau dan mantan gw juga nggak berani deketin gw karena dia udah diancam ama cowoknya. Biar galau ini ilang, gw langsung hubungin prof gapcer via telpon agar gw bisa konsentrasi belajar. Prof malah mengulangi perkataan yang sama seperti cowok itu tapi gw lebih mengerti dan jadi insyaf, “Kalau saja kamu merawat tubuhmu, tentu kamu tidak akan mengalami luka dan kamu juga tidak akan sakit hati. Wanita suka dengan pria yang berpikir positif dan dewasa. Mulai sekarang intropeksi terlebih dahulu dan baru berbicara maka wanita akan senang dengan perkataanmu”.