Home Prof Gapcer Pemimpin Tidak Harus Pintar

Pemimpin Tidak Harus Pintar

0
Pemimpin Tidak Harus Pintar

Pemimpin Tidak Harus Cerdas

Beda orang, beda hobi. Aris menikmati hobi yaitu mengumpulkan burung-burung yang unik. Dari pagar rumah hingga kamar mandi, terdapat banyak burung. Hobi gila aris membuat dia rela menghabiskan dana hingga milyaran demi membeli burung, peralatan burung dan biaya merawat burung setiap hari.

Di hari sabtu, Aris membuka tablet untuk browsing penawaran burung terbaru dengan mencari di mesin google dan beberapa situs jual beli yang sudah dia percaya. Tiba-tiba aris kaget, karena ada burung yang harganya Rp 250.000.000,00. Bisa melakukan hal beda yang tidak bisa burung lain lakukan.  Segera beranjak ke toko Birdmon.  Sales Toko memperlihatkan aksi burung yang seharga mobil . Dengan rasa terkagum, burung dapat memainkan piano dengan suara yang sangat merdu. Tanpa basa-basi, Aris langsung membeli burung tapi tiba-tiba dia bertanya, “Apa ada burung yang lebih hebat?”. Iya, Ada pak tapi harganya lebih mahal, Rp 500.000.000,00. Andi penasaran, “Hah, harganya beda 2X lipat, coba kasih lihat saya”. Sales mengajak Aris ke ruangan tempat burung berada. Burung kedua ini memiliki kelebihan, dia dapat berdansa sambil terbang. Baik, saya beli burung ini juga. Hmmm, tapi Pak apa ada burung yang lebih hebat dari kedua burung ini? Ini yang terakhir Pak, tapi maaf burung ini seharga Rp 1.000.000.000,00. Mau Pak? Aris mengangguk kepala sambil menggelengkan kepala, dia bingung karena ada burung yang sangat mahal.  Burung mahal itu hanya bisa diam saja. Pak, Kok burung ini hanya diam saja? Sales keluar sebentar, mengambil kedua burung yang berada di tempat kasir. Ketiga burung ini berkumpul, burung pertama memainkan musik, burung kedua mengikuti irama musik dengan dansa dan burung ketiga mengatakan, “Hebat, atraksi kalian semakin menarik. Teruslah kita berlatih”.

Sahabat Gapcer, pemimpin tidak harus pintar karena sejatinya pemimpin dapat mengontrol orang pintar untuk terus nyaman dan siap bekerjasama. Seperti Steve Jobs, dia bukanlah programmer tapi mampu bekerjasama dengan progrrammer untuk mengguncangkan alam semesta. Tapi jika sahabat gapcer memiliki kemampuan lebih sesuai dengan organisasi yang kalian pimpin, itu sangat jauh lebih baik.