Home Prof Gapcer Mitos Sampul Buku

Mitos Sampul Buku

0
Mitos Sampul Buku

Sahabat pasti pernah mendengar pepatah yang berbunyi “Don’t Judge The Book By It’s Cover” , saya yakin sahabat sangat mempercayai pepatah tersebut, dan mungkin benar, jangan lihat buku dari sampulnya, iya ! itu BUKU bukan orang 🙂 , Pepatah boleh melarang kita menilai buku dari sampulnya, tapi tanpa disadari tetap saja kita selalu melakukannya. Ini adalah fakta sehari-hari  yang senantiasa terjadi dan tak terbantahkan. Lantas kenapa kita  selalu melakukannya? Mengapa kita selalu menciptakan persepsi tentang seseorang yang baru kita kenal berdasarkan apa yang  kita bisa lihat darinya?

Jawabannya adalah karena otak kita memang diprogram untuk selalu memproses semua yang terjadi di sekeliling kita. Otak me-nerima sinyal berisi informasi-informasi yang dikirimkan oleh ke-lima panca indera kamu.  Isi informasi itu sendiri biasanya bersifat netral, tidak berarti apa-apa-apa. Namun ketika informasi itu kemudian dibandingkan dengan memori yang ada di bagian sistem korteks dan limbik otak  Anda,  mendadak  muncullah  arti-arti  dan  penilaian-pe-nilaian tertentu.

Misalnya mata Anda melihat seseorang yang sudah akrab dengan Anda, maka otak Anda akan memberi penilaian yang kurang lebih berbunyi, “Dia dikenal dan aman.” Ketika mata Anda melihat ses-eorang yang asing, informasi yang terkirim itu akan diterima oleh otak dan dinilai, “Dia tidak dikenal, mungkin berbahaya.”  Otak Anda akan mulai mencocokkan penampilan orang asing itu dengan beberapa memori lainnya tentang daftar orang-orang berbahaya, mis. tinggi dan berat badan, jenis pakaian, kelompok etnis, bahasa tubuh, mimik wajah, dsb.

Ketika ditemukan banyak kecocokan dengan memori orang-orang berbahaya, barulah otak Anda menciptakan penilaian, “Saya tidak suka orang ini, saya takut dengannya, saya perlu menghindarinya.” Jadi suka atau tidak suka, Anda tidak pernah bisa terhindar dari ‘penghakiman’ dan ‘penilaian’ instan oleh orang lain.. tanpa mempedulikan faktor seberapa baik hati Anda atau seberkualitas apa karakter dan kepribadian Anda.

Anda tidak bisa mengendalikan apa yang orang lain lakukan, tapi Anda bisa mengendalikan bagaimana mereka memproses informasi-informasi itu…