Home Prof Gapcer HRD Jobseeker and Romance

HRD Jobseeker and Romance

0
HRD Jobseeker and Romance

Sobat Gapcer

Sobat Gapcer, coba anda sedikit merenung dan lihat situasi romansa saat ini, kebanyakan prialah yang memberikan pengorbanan dan wanita hanya menentukan apakah dirinya pantas atau tidak, mirip seperti melamar pekerjaan sang pelamar memberitahukan semua kehebatan miliknya dan HRD yang menentukan apakah dia pantas atau tidak bekerja di tempat tersebut. Dalam kasus romansa pria bertindak sebagai pelamar dan wanita sebagai HRD. Mungkin lebih tepatnya pria juga bertindak seperti koki dan wanita sebagai juri pengetes setiap masakan, sang koki akan berusaha keras dalam membuat masakan seenak mungkin dan juri memberikan penilaian apakah makanan tersebut enak atau tidak dan memutuskan pemenangnya

Pria selalu memberikan segala cara untuk mendapatkan hati wanita baik itu pujian maupun pelayanan sebagai cara efektif serta motif agar sang wanita tertarik dan seperti para juri menikmati setiap masakan tanpa peduli apa motif di dalamnya dan uniknya pria yang sudah memberikan pengorbanan dan ditolak malah berfikir bahwa apa yang diberikan kurang banyak oleh sebab itu sang pria malah memberikan yang lebih dari sebelumnya, mentraktir lebih sering, memuji lebih banyak , berkorban lebih ekstrem dan sebagainya , tentu dengan maksud dan tujuan yang sama yaitu mendapatkan hati wanita yang mereka inginkan

Sang wanita pun malah menikmati semua yang diberikan tanpa terfikirkan untuk jatuh cinta pada sang pria dan fenomena inilah yang terjadi. Pria mengejar, berkorban, dengan memberikan pujian layanan, dan wanita menentukan siapa yang layak ia cintai tanpa peduli apapun pengorbanan sang pria, kejam bukan ?

Mulai detik ini, jangan lagi berfikir bahwa untuk mendapatkan wanita harus dengan pujian, gombalan , dan pelayanan. Jangan sekali-kali berfikir untuk menambah apa yang anda berikan ketika anda ditolak, hal tersebut berpeluang sedikit sekali membuat wanita jatuh cinta, bagaimana wanita jatuh cinta akan saya bahas di artikel selanjutnya

Sekarang bagaimana kondisi nya dibalik, dimana wanita yang mengejar dan pria yang menentukan ? Memang bisa ? Tentu saja ! Sekali lagi jika anda tahu bagaimana sistemnya bekerja, perlu anda ketahui bahwa wanita sejak dulu, memiliki sifat gengsi yang membuat seakan-akan prialah yang harus mengejar dan wanita jika sudah tertarikpun akan membuat skenario yang menjadikan pria sebagai pengejar

Tips sederhana, pada saat anda berhasil membuat wanita mengejar anda buatlah situasi terus seperti sang wanita yang mengejar dan anda yang memegang kendali, dan buat bahwa wanita mengejar dan anda menentukan. Hal yang perlu saya tegaskan, ketika anda sudah bisa menentukan. Anda harus menentukan dengan catatatan menghargai perasaan Wanita