Home Galau Satu Ketika

Satu Ketika

0
Satu Ketika

Satu ketika

Terkadang, tiba-tiba saja rasa sepi menyelinap dengan mulus kedalam hati. Membuat kita menjadi asing ditengah-tengah keramaian yang ada. Tanpa kita sadari, lamunan membawa setiap pemikiran pada masa yang telah lalu. Atau mungkin berandai pada sesuatu yang hingga saat ini belum sempat kita rasa dan nikmati.

Seandainya saja seperti ini, atau seandainya saja seperti itu. Sangat jelas, ada ruang kosong yang lama tak tersentuh disudut hatimu. Tidak banyak, hanya sedikit. Tapi kehadirannya sanggup mengosongkan separuh isi hati yang sempat membuatmu bahagia. Bukan sebuah kejadian yang baru, disadari atau tidak, ada sedikit kerinduan dan rasa sesak ketika kita berfikir terlalu lama untuk hidup yang tidak sesuai dengan harapan. Lantas, apa yang dapat dilakukan selain memandang pada satu objek dengan tatapan kosong?

Bukan hanya kamu, bukan juga hanya aku, tapi mereka pun pasti pernah merasakannya. Bahkan orang yang sangat terlihat bahagia, mungkin pernah merasakan kejadian itu. Manusiawi. Namun jangan berlarut. Ingat, hidupmu adalah anugerah. Syukuri itu. Lihatlah kesempurnaan pada setiap fisik yang sudah Tuhan berikan padamu. Lihat juga keluarga yang menyayangimu, walau terkadang mereka terlihat menyebalkan saat apa yang kamu ingini tak menjadi satu keputusan yang mereka berikan padamu. Tapi mereka menyayangimu, TULUS. Lihat teman dan sahabatmu, walau kadang mereka pernah membuatmu marah, tapi ingatlah waktu dan senyuman yang pernah tercipta saat kamu berada ditengah-tengah mereka. Bahagia bukan.

Lantas apa sebabnya, jika seketika saja hatimu merasa sepi dan kosong? Bukan karna kamu tak memiliki pasangan, atau mungkin kamu merasa tak disayangi, semua itu hanya pembenaran atas apa yang selama ini kamu anggap selalu kurang didalam hidupmu.Bukan karna semua itu kamu merasakan seketika hatimu sepi.

Melainkan karna kamu selalu menjaga ruang kecil itu dengan sangat ketat. Bahkan kamu tak membiarkan seorangpun untuk masuk dan mengisi ruang itu. Ruang itu terjaga rapi, namun kosong, dan selalu seperti itu karna kamu beranggapan bahwa kamu kuat, kamu bisa, dan kamu sanggup walau pada satu ketika kamu pernah merasa lelah dalam menjalani hidup ini. Kamu tetap menyombongkan dirimu dihadapan Tuhan mu, kamu berkata pada-Nya, “Aku kuat, karna Kau menciptakanku sebagai manusia yang sanggup untuk melalui semua ini kan” Tidak salah, karna itu sudah menjadi sesuatu yang terbentuk karna kemandirianmu. Hanya saja, aku ingatkan kembali, bahwa hanya KASIH TUHAN lah yang akan benar-benar sanggup untuk mengisi ruang kosong yang ada dihatimu. Itu saja.

Tak perlu malu untuk datang kepada Tuhan mu. Tuhan mu bukanlah binatang buas yang kelaparan, yang akan menerkam mangsanya ketika mendekat. Tuhan mu adalah Allah yang penuh Kasih bukan, yang selalu ada kapanpun kamu membutuhkan-Nya, Ia selalu membantumu walau terkadang kamu lupa untuk datang dan meminta pertolongan-Nya. Tuhan mu adalah Allah yang akan menangis bersamamu, ketika kamu merasa salah satu ciptaan-Nya mulai mengecewakanmu, tanpa kamu sadari bahwa kamu pun lebih dulu dan lebih sering mengecewakan Tuhan mu. Tapi apa yang dilakukan Tuhan mu ketika kamu datang kepadanya? Ia akan merangkulmu, Ia akan memelukmu, dan Ia akan berkata, “Tenang saja, ada Aku”.

Banyak cerita dan kejadian yang sebenarnya ingin disampaikan. Tapi mungkin hanya beberapa yang dapat tersampaikan dengan baik dan benar. Karna sejatinya, kita hanyalah manusia yang selalu ingin diutamakan, merasa dibutuhkan, dan juga dianggap ada.