Home Galau Pelangi Sehabis Hujan

Pelangi Sehabis Hujan

0
Pelangi Sehabis Hujan
4046_happy_sun_mascot_cartoon_character_hiding_behind_cloud_and_rainbow
Malam ini terasa sangat dingin, angin yang berhembus pun terasa tak bersahabat dengan kulitku, tetapi aku tetap memutuskan untuk berada disini . Dihalaman belakang rumahku . Menikmati keindahan langit bersama bintang-bintang disisinya, sungguh keindahan yang luar biasa bagiku . Sekilas terbayang kenangan itu, dimana aku masih dapat menjalani hari-hariku bersama Frizky .
“Ah mungkin ini hanya khayalanku saja . Berharap ada seseorang disampingku, menemaniku dan sedikit berbincang-bincang denganku” bisik hatiku .Malam semakin sunyi . Gelapnya langit tak mengurungkan niatku untuk tetap berada disini . Aku selalu menyukai suasana malam . Entah apa sebabnya aku pun tak pernah tau, yang aku tau di dalam malam ada sebuah kedamaian .

Lagi-lagi kenangan itu terlintas . Kejadian beberapa tahun silam bersama mereka . Bercanda dan tertawa bersama . Berlari dan berbagi cerita satu dengan yang lainnya . Frizky, Nia, aku rindu kalian .

“Ahh, sudahlah ! Untuk apa kamu ingat-ingat mereka lagi Ra, toh mereka tak sedikitpun mempedulikan perasaanmu waktu itu !” hatiku, seolah tak menerima jika aku merindukan mereka . Mungkinkah aku masih belum tulus memaafkan mereka… ?

“Nia… Nia… Kenapa sih kamu tega lakuin ini ma aku ?” lagi-lagi aku pun meratapi kisah ini .

Nia… ! Dia dulu sahabatku, seseorang yang mengerti aku, memahamiku dan selalu ada disaat aku mulai tak mampu mengatasi setiap cobaan yang hadir dihidupku . Sahabat yang sangat baik dimataku, sampai suatu ketika aku memergoki mereka sedang berpelukan dan bercanda mesra dibelakangku . Ya… ! Nia dan Frizky ! Sahabat dan kekasihku !!
Entah apa yang aku pikirkan saat itu, yang aku tau ada luka dihatiku melihat kejadian itu, luka yang teramat perih yang membuat air mataku menetes diantara kedua bola mataku .

“Niaa… Frizky… !!” dengan sisa kekuatan yang ada padaku saat itu, aku mencoba memanggil mereka dan menghampirinya .
Tak banyak kata-kata yang terucap pada saat itu . Hanya sebuah tamparan yang kutujukan pada wajah Frizky sebagai ungkapan rasa kekecewaan’ku terhadap mereka .

“Kalian berdua tega ya, ga nyangka gw punya sahabat kaya lo Ni !” dengan tersedat aku coba mengutarakan rasa kecewaku terhadap perilaku Nia .

“Tapi Raa…” sela Nia

“Diem lo !! Dan lo Frizky, kita putus !! Gw ga nyangka ya lo jahat banget dan gw udah salah nilai lo selama ini !! Ternyata lo sebusuk ini !!” tanpa mau mendengar penjelasan dari mereka, aku bergegas meninggalkan tempat itu .

“Raraaa….”
aku tau Frizky memanggilku, namun hati ini cukup sakit untuk menoleh atau mungkin menahan langkah kakiku . Yang ada dibenakku saat itu hanyalah bagaimana caranya agar secepatnya aku bisa meninggalkan tempat itu .

Sejak saat itu aku sama sekali tak pernah mau untuk bertemu atau hanya sekedar berkomunikasi dengan salah satu diantara mereka . Aku tau ini salah, pergi tanpa mendengarkan sedikit penjelasan dari mereka . Tapi hatiku yang inginkan ini, karna hati ini telah terluka dalam oleh perbuatan mereka .

“Huuuffftttt…” aku mencoba menarik nafas panjang untuk sedikit mengurangi kepedihan akan kisah masa laluku .
Ku minum secangkir teh hangat yang tadi sempat aku bawa dari dalam rumah, kini rasanya sudah tak hangat lagi . Mungkin karna udara malam ini cukup dingin sehingga sangat cepat membuat teh ini menjadi lebih cepat dingin .

Kembali ku arahkan pandanganku diantara langit malam ini . Lagi- lagi pikiranku melayang pada kisah-kisah masa laluku itu .
Nia.. Nia… !! Sesungguhnya aku sudah memaafkan kalian kok, sejujurnya memang ada rasa sakit didalam hatiku, tapi aku mencoba untuk ikhlas menjalaninya . Nia, aku ingin berjumpa dan bercanda seperti dulu lagi . Nia dimana kamu sekarang…

Masihkah ada waktuku untuk dapat bertemu sahabatku itu ya Tuhan, sesungguhnya aku telah memaafkan kesalahan mereka dan mencoba mengikhlaskan rasa sakit itu . Kini ada sebuah kerinduan yang bersarang dihatiku akan kehadiran seorang sahabat lamaku itu .

Tiiittt… Tiiiittttt….
Suara itu berasal dari hp mungilku . Dengan cepat kuraih hp yang ada diatas meja itu . Kulihat dan mulai kubaca pesan yang tertera dilayar hp kecilku . Ternyata dari irvan .
“Good night dear…” sangat singkat namun mampu membuatku merasakan sedikit kebahagiaan malam ini .

Dengan wajah tersenyum aku pun berkata didalam hatiku…
“Nia, Frizky… Thank’s . Karna kalian telah memberikanku sebuah rasa kecewa yang mengajarkan aku secara tidak langsung akan sebuah keikhlasan .” Sampai akhirnya aku bertemu dengan seseorang yang memang benar-benar mengerti dan menyayangiku . Ya orang itu adalah Irvan . Sosok laki-laki yang sangat aku harapkan selama ini . Tidak banyak bicara namun banyak bertindak, santun yang sopan dan juga kesabaran yang sangat membuatku merasa nyaman berada disisinya . Itulah Irvan kekasihku saat ini .

Tuhan, apakah ini yang banyak orang itu bilang “Pelangi sehabis hujan ??” Jika ya, aku akan sangat bersyukur atas hujan itu didalam hidupku, karna hujan itu telah membawaku pada sebuah kebahagiaan yang baru . Dan sepertinya udara malam ini pun mulai tak bersahabat lagi denganku, maka dengan segera aku masuk kerumah dan bersiap untuk terlelap dan merangkai sebuah mimpi indah bersama-sama dengan mereka . Nia, Frizky dan juga Irvan…