Home Galau Langkahku, Meninggalkan Kebisuanmu

Langkahku, Meninggalkan Kebisuanmu

0
Langkahku, Meninggalkan Kebisuanmu

jsan147l.jpg

Jika malam saja membutuhkan Bintang untuk terlihat indah, maka begitupun aku yang membutuhkanmu. Aku tanpamu, bagaikan lagu tanpa irama. Aku tanpamu, bagaikan gemericik air hujan tanpa hembusan angin. Aku tanpamu, ah sudahlah.. Semua tak mungkin kembali seperti semula.

Ketika ucapan sudah berubah menjadi janji. Ketika sikap kini berubah menjadi komitmen. Dan, ketika keseriusan mulai hadir diantara dua dialog hati. Kamu terdiam. Kamu membisu. Seakan mulutmu terkunci diantara Kebisuan yang kau ciptakan diantara dua hati.

Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku perbuat? Jika kamu saja enggan berucap satu kata tentang kita. Jika kamu saja membangun keheningan yang menjulang bagi tembok besar diantara kita. Apa yang kamu inginkan untuk kuperbuat?

Bukankah kita sudah berjanji untuk berjalan bersama. Bukankah bibir itu berucap tentang mimpi dalam iringan langkah yang sejalan. Bukankah semua dilakukan dalam sebuah Kesadaran akan Kebahagiaan yang Sejati.

Aku tak bisa, bahkan mungkin tak mampu jika harus mangkah sendiri. Kamu adalah hatiku. Kamu adalah bagian dari Perjalananku. Bagaimana mungkin aku melangkah tanpamu. Bagaimana bisa aku berjalan tanpa pemilik hatiku.

Tapi mengapa kau masih membisu. Terdiam dalam Keheningan yang mengalahkan malam. Dimana mimpi itu. Dimana kata-kata terindah itu. Kemana perginya mereka, hingga kau memutuskan untuk terdiam mematung diantara heningmu.

Mungkinkah ini adalah akhir. Atau mungkin ini adalah awal Perjalananku yang sesungguhnya. Perjalanan yang Tuhan gariskan untuk kujemput bahagiaku. Bahagia yang layak aku dapatkan dari hasil Perjuanganku.

Dengan atau tanpamu, aku masih harus tetap melangkah…