Home Galau Diary For God

Diary For God

0
Diary For God

Diary For God

Ada kerinduan disana. Ada kesesakan menyelinap diantaranya. Satu masa dimana aku harus berjuang melawan kecewaku. Entah pantas atau tidak, entah layak atau tak tahu diri. Rasanya cukup perih. Bahkan mungkin sakit dan terlalu hebat. Kecewa itu semakin melebar, seakan ia hendak mengisi semua ruang yang ada. Aku kehilangan-Mu. Aku kehilangan Kasih-Mu. Aku merasa sangat jauh dari-Mu. Rasa yang sangat tak menyenangkan. Rasa yang seakan mendikteku untuk berfikir bahwa aku sudah tak layak lagi mendekati-Mu.

Tuhan, aku tau Kau bukanlah Allah yang tega membiarkanku sendiri. Kau bukan Allah yang hanya berpangku tangan melihat kesesakanku. Kau Allah yang penuh Kasih. Kau Allah yang selalu memelukku disaat kecewa sanggup menguasai hatiku.

Tapi kini, dimana Kau berada? Aku seakan kehilangan sosok-Mu. Aku seperti tak bisa lagi merasakan Kasih yang selama ini selalu menyertaiku. Mungkinkah Kau muak dengan setiap kesalahanku. Ataukah Kau mulai bosan dengan permintaan maafku untuk setiap kesalahan yang sama.

Tuhan, masih adakah sedikit Kasih-Mu untukku? Masih tersisakah belas kasihan-Mu untuk sisa perjalanan hidup yang harus kulalui?

Kumohon, izinkanlah aku sekali lagi menerima Kasih-Mu. Mengalami kembali pembaharuan dari sentuhan belas kasihan yang Kau berikan untukku.

Tuhan, sesungguhnya kuingin selalu menyenangkan-Mu. Aku selalu bermimpi dapat membuat-Mu tersenyum saat memandang kearahku. Aku memiliki sebuah cita-cita, dimana nanti Kau bangga atas apa yang bisa kupersembahkan untuk-Mu. Namun aku hanya manusia lemah. Yang terkadang dipenuhi emosi. Yang selalu kalah oleh ego atas kesenangan diri sendiri. Tak jarang aku berkompromi dengan dosa. Bukan sebuah rahasia, jika aku selalu melakukan kesalahan dan menyakiti hati-Mu. Aku begitu buruk dihadapan-Mu. Aku begitu jahat karna selalu menyakiti-Mu. Masih layakkah aku untuk bisa menikmati Kasih-Mu?

Mungkin aku adalah manusia tak tahu diri. Pergi begitu saja, setelah berkat Kau limpahkan dalam hidupku. Lalu tanpa sadar diri, aku melakukan banyak hal sesuka hatiku. Semua hal yang mungkin selalu membuat luka dihati-Mu. Dan kini, aku kembali memohon maaf serta ampunan-Mu. Layakkah aku menerima maaf dari-Mu?

Beri aku satu kesempatan lagi. Sebuah masa dimana aku benar-benar lahir baru. Bukan tentang jasmaniku. Melainkan hati dan jiwaku yang sangat ingin kupersembahkan untuk-Mu.

Jangan pernah tinggalkan aku. Terus tuntun dan bimbinglah aku. Karna aku lemah, dan sering kali terjatuh. Namun janganlah Kau berada jauh dariku. Peluk dan topanglah aku ketika aku terjatuh. Karna kutahu, hanya Kau yang benar-benar peduli dan juga begitu mengasihiku.

Jauh didalam lubuk hatiku, ingin rasanya kuucapkan sebuah kalimat untukmu. “I Love You GOD”