Hari yang cerah, sama halnya dengan hati yang selalu bersyukur. Indah, sedap dipandang mata. Menawan, akan selalu menyenangkan untuk dijalani. Dan berkesan, ketika semua itu harus menjadi sebuah kenangan.
“Apa kamu menyukai Senja?”
Senja? Bagiku ia adalah sahabat sepanjang masa. Yang selalu sanggup mendengarkan banyak cerita. Yang selalu siap menyuguhkan keindahan. Yang selalu mengajarkan aku untuk bersyukur. Dan juga yang menyatukan dua hati dalam sebuah moment yang seringkali dilewatkan banyak orang.
“Bagaimana caramu mencintai Senja”
Sederhana. Sama halnya aku mencintai seorang sahabat yang selalu ada untukku. Bukan dengan materi melainkan kekaguman yang menjadikanku lebih dekat dengan-Nya.
“Hal apa yang ingin kau lakukan ketika Senja hadir?”
Sesuatu hal yang sederhana. Duduk berdua dengan seseorang yang kusayangi, ditemani secangkir teh yang menjadi pelengkap sebuah pembicaraan yang sederhana. Tentang aku dan dia, tentang kebahagiaan yang sedang dinikmati, dan juga tentang masa depan yang akan kita lewati bersama.
Jika Senja sebegitu indahnya bagiku, lantas hal apa yang membuatmu tidak menyukainya? Bukankah ia adalah hal sederhana yang memiliki keindahan luar biasa? Ah, mungkin itu bagiku. Dan akan selamanya tetap menjadi Senja yang indah. Setidaknya untukku.. 🙂