Home Cerdas Cara Merubah Dengan Emosi, bukan Logika

Cara Merubah Dengan Emosi, bukan Logika

0
Cara Merubah Dengan Emosi, bukan Logika

cara merubah pasangan

Mari membahas tentang ide, ide itu sebuah sistem dalam otak yg membawahi setiap tindakan dan keputusan. Visi tanpa eksekusi adalah lamunan. Eksekusi tanpa visi adalah mimpi buruk . Ide itu “Self Generate” artinya tidak bisa diberikan oleh siapapun, itu cuma ditrigger oleh diri sendiri. Faktanya : Nasihat ortu yang berupa “paksaan” itu susah diterima oleh anak, karena orang tua yang memberikan IDE

Contohnya perokok, kamu gak akan bisa buat dia berhenti merokok hanya dengan bilang “Hei jangan merokok ! Berbahaya !” Punya pacar yang sibuk main futsal bersama teman-temannya, gak akan bisa distop hanya dengan “Besok kamu gak boleh main futsal lagi !”

Ide itu ditolak, karena otak tau kalau ada orang lain yang memasukan ide tersebut . Jangan berfikir tentang kucing ! Apa yang ada dalam pikiran kamu ? Pasti KUCING. Padahal sudah saya perintahkan jangan berfikir tentang kucing kan ? 🙂 Dan ini yang terjadi sama anak yg nggak patuhin perintah orang tua, hubungan yang rusak akibat terlalu posesif ! Dan kita gak semudah itu merubah kebiasaan dan sifat seseorang, karena otak gak akan nerima ! Kalo kamu mau merubah sifat seseorang, jangan dengan paksaan karena PERCUMA, gak akan ada perubahan, kalo ada, itu TERPAKSA

Trus gimana caranya bro ? Nah itu makanya kita pelajari bagaimana cara otak bekerja 🙂 Caranya adalah pokoknya jangan sampai otak dia tau klo kita yg memberikan IDE, saya menyebutnya INCEPTION :p Dengan cara memberikan sebuah sesuatu, gue menyebutnya “Katalis” atau Logic to Emotional concept,simplenya “penghubung” Simplenya jangan berikan secara logic, tapi emotional , bisa berupa kata-kata dan contoh 🙂

Contoh sederhananya dalam kasus perokok, “Lo Jangan merokok dong, bahaya tuh !” ganti menjadi “Eh tau gak, temen gue kemaren mati karena merokok”. Pacar yg sibuk main futsal mulu jgn bilang “Eh pokoknya aku gak mau liat kamu main futsal lagi besok !” –> Pasti berantem nih. Tapi coba kamu bilang “Aku SEDIH deh, kalo kamu main futsal terus, aku jadi MERASA kesepian” –> Gue jamin dia mikir 20X buat main futsal 🙂

Kata yang gue kasih huruf besar itu kamu memberikan katalis dengan emosi, bukan dengan logika, dan ini lebih powerful
Sama dengan cowo atau cewe yang posesif, mereka larang ini-itu,ngatur ini-itu semakin banyak larangan & aturan, semakin banyak yg dilanggar Makanya cukup bilang “Aku PERCAYA sama kamu, tapi aku akan KECEWA kalo kamu khianati kepercayaan saya” –> That’s more powerfull

Setiap kali si dia niat mau ngapa-ngapain yg tidak baik, dia akan ingat 2 kata “Percaya dan Kecewa” tsb, that’s typical !
itu lebih powerful dari kamu bilang gak boleh begini-begitu, lagi dimana, sama siapa, lagi ngapain, blabla perbuatan posesif lainnya, Makanya saya menyebutnya dengan INCEPTION, menanamkan IDE secara halus tanpa diketahui bahkan oleh orang tersebut. Jangan pernah meremehkan kekuatan doa. Tuhan selalu mendengarnya & percayalah bahwa kekuranganmu tak akan jadi penghalangmu