Dengan kehadiran Twitter, pengguna dapat berkicau dengan sesuka hati. Ada yang narsis, memotivasi, galau, dan haters. Haters bertujuan untuk menjatuhkan emosi dan mental.

Lalu apa yang membuat haters selalu berkicau. Mari kita ingat kembali kenangan saat perjalanan pulang sekolah menuju bimbel. Mungkin kepala teman teman sudah capek berpikir, kaki serasa ingin diluruskan, badan ingin direbahkan, namun ada organ tubuh satu-satunya yang tidak mengenal kata lelah. Yups, itu adalah mulut. Walau dalam perjalanan jauh, mulut lebih panjang berbicara dibandingkan langkah kaki.

Tuhan sudah design mulut kita, tidak mengenal kata capek. Tantangan kita adalah kekuatan mulut ini mau kita gunakan untuk memotivasi orang atau haters. Ada pepatah yang mengatakan, diam itu emas. Diam bukan sekedar, mulut tidak berbicara tapi suara hati berkata baik. Stop jadi haters dan gunakan mulut untuk memotivasi orang lain