Move On sudah ada sejak zaman Nabi atau yang biasa kita kenal dengan Hijrah. Berpindah menuju tempat yang lebih baik. Move on dalam remaja, suka dikaitkan dengan melupakan. Butuh palu yang cukup besar untuk membuat kamu amnesia dan bisa melupakan kenangan.

Beberapa orang sering bertanya, prof. Bagaimana caranya untuk Move ON? Kita akan mengggunakan prinsip hijrah. Langkah awal, kita harus mengetahui tujuan hijrah. Misalnya saja Rasulullah dari Mekkah menuju Madinah. Tujuan yang posiif dan jelas, bukan tujuan seperti, “Aku nggak mau mengingat dia”. Ganti menjadi, “Aku mau merelakan dia dan melangkahkan kakiku ke masa depan demi papa dan mama”.  Hati-hati dengan tujuan yang tidak jelas, karena tidak mengingat malah membuat kamu mengingat dia. Langkah terakhir, kita harus peka, apakah kita sudah di posisi move on atau belum? Penyebab utama orang galau karena hati dia masih nyaman dengan keadaan sekarang dan belum rela dengan kenyataan. Ajaklah hati kamu untuk merelakan dia pergi, bawalah kaki kamu menuju masa depan dan pikirkan rencana yang membuat kamu menjadi lebih baik atau merasa lebih baik berkat kejadian itu. Singkat teknik ini, kita mengajak kerjasama antara hati, pikiran dan tubuh. Jangan hanya pikiran ke masa depan tapi hati masih nyangkut di masa lalu.

Hijrah itu perpindahan dari tempat yang menyedihkan / merugikan ke tempat yang membuat kita bahagia. Hijrah memang tidak mudah karena butuh kesiapan untuk melepaskan hal-hal nyaman yang selama ini kita rasakan, mari kita relakan kenangan buruk yang membuat kita terjebak di masa lalu. Hijrah berarti kita mengambil keputusan (tujuan), keputusan yang diinginkan selama ini oleh hati kecil. Kalau selama ini hati kecil kamu suka digantung (php),  tersakiti, kecewa. Putuskan untuk berpindah ke orang yang lebih tepat. Penghalang hijrah adalah rasa kenyamanan dengan yang lalu. Jadi sudah siap kita semua untuk berhijrah?