Semalam kita telah merasakan pergantian Tahun, dari 2014 menjadi Tahun 2015. Saya pribadi sedih karena hampir akhir tahun kita mengalami bencana bahkan di akhir tahun ini, tidak hanya bencana di udara saja (pesawat AirAsia QZ8501). Kita juga melihat di berita TV terdapat elemen lain selayaknya Avatar yaitu Api (Kebakaran Pasar Klewer), Air (Banjir di Bandung) dan Tanah (Longsor di Banjarnegara). Kejadian ini berturut-turut di akhir tahun.
Sebelum kita melihat tahun berganti, alam semesta menangis di Jakarta dengan hujan dari Siang – Sore namun beberapa Masyarakat dan pemimpin kita masih ada yang merayakan tahun baru. Berbeda dengan Ibu Risma, Walikota Surabaya yang memiliki jiwa empati dengan menghentikan acara tahun baru dan merubah menjadi do’a bersama. Kebudayaan di kota, dimana Pesawat Air Asia QZ8501 terbang untuk terakhir kalinya menjadi berubah total.
Kita bisa melihat tahun baru sebenarnya hampir sama dengan pergantian bulan, pergantian minggu bahkan ulang tahun. Tidak ada peristiwa yang sesungguhnya terjadi. Peristiwa ini kita yang menciptakan, ada yang melakukan dengan merayakan tahun baru bersama Sahabat, Orang yang kita sayangi atau sendirian untuk merenung kesalahan di tahun 2014. Ingatlah kawan peristiwa yang benar-benar terjadi hanyalah kalendarmu yang baru karena teman kamu masih sama, sekolahmu masih sama, tempat kerja kamu masih sama, orang tua tidak ada yang baru, rumah tetap sama bahkan gajimu tetap sama, bukan? Bagi Sahabat yang sudah melakukan perayaan dengan cara sendiri, saatnya untuk membuat tujuan baru yang membuatmu lebih semangat dibandingkan tahun 2014 dan membuat kebiasaan baru yang mengarahkan tujuan di tahun 2015. Jika apa yang di sekeliling kita tidak ada yang baru, kita hanya bisa menikmati tahun baru dengan melihat kalendar baru saja.