Saat saya berkeliling di suatu Mall. Saya melihat banyak reaksi wajah dari orang-orang, ada yang tersenyum dan ada juga yang cemberut. Dari reaksi wajah, kita bisa menebak, kira-kira dia lagi memikirkan hal menggembirakan atau sedih? Lalu hidup yang mereka lagi alamin, apakah menyenangkan atau menyedihkan? Lalu ketika kita sedang bersedih, apa yang harus kita lakukan? Apa kita cemberut atau tersenyum? Mungkin penelitian berikut ini dapat membantu teman-teman.

Sesuai judul artikel, kali ini penelitian mengenai orang gila. Kebanyakan rumah sakit menggunakan obat penenang untuk mengobati pasien rumah sakit jiwa. Setelah pasian rumah sakit jiwa meminum obat penenang, memang dia akan tenang, tidak lagi emosian tapi otaknya juga tenang. Saya memiliki client (hypnotherapy), beliau agak susah untuk diajak berpikir. Ketika saya bertanya kepada beliau, Bapak hari ini kegiatannya apa? Beliau menjawab, “nggak tau” sambil kebingungan. Kenapa bisa seperti ini? Karena suka meminum obat penenang sehingga otaknya semakin mengecil.

Berbeda dengan pasien rumah sakit jiwa di California, pasien yang memiliki manik depresi. Silahkan mencari di google mengenai penyakit ini. Berhubung saya tidak memiliki background psikolog, maka saya artikan ini penyakit galau stadium empat. Contohnya ketika seorang wanita yang trauma diperkosa kaum adam. Bila wanita ini melihat kaum adam langsung ketakutan dan berteriak. Pasien yang galau sangat parah ini diajak ke pantai untuk melihat matahari terbit (15 menit) dan terbenam (15 menit) sambil tersenyum selama 14 hari. Hasil yang menganggetkan adalah mereka tidak lagi galau, mereka mampu mengendalikan emosi tanpa “obat”.

Orang gila saja bisa sembuh dan mengendalikan emosi dengan senyuman. Bagaimana dengan sobat gapcer yang memiliki pikiran yang sehat, dapatkah sobat gapcer memanfaatkan obat galau dari Tuhan yaitu tersenyum? Mari kita pamerkan senyum terbaik kita kepada orang-orang disekeliling sobat gapcer apa lagi buat orang yang sobat gapcer cintai.