Aku wanita yang memiliki banyak impian. Imajiku bekerja lebih cepat jika berbicara tentang impian. Kadang aku berfikir, mungkin indah jika apa yang kita inginkan, apa yang kita bayangkan dapat berlajan seiringan dengan kenyataan yang ada. Tapi aku sadar, aku tak bisa memaksakan apa yang aku inginkan.
Contohnya seorang pasangan yang menurutku indah. Aku tak menginginkan pasangan yang sempurna. Karna jika dia sempurna, lantas apa gunanya aku berada disisinya? Tak lebih dari hanya sebagai penghias, dan bukan pelengkap.
Jika Tuhan berbaik hati mengabulkan keinginanku, aku ingin memiliki seseorang yang dapat membimbingku. Menjadikan aku lebih dekat kepada-Nya. Membuatku lebih bersyukur karna telah dijodohkan dengannya. Dan memberikan aku sebuah kebahagiaan demi kebahagiaan yang mungkin tercipta dimasa-masa sulit yang sedang dihadapi.
Aku tak menginginkan hidup lurus tanpa masalah. Aku hanya memohon, tetap dampingi aku hingga aku berhasil melewati setiap masalahku dan tampil sebagai pemenang.
Bukankah lebih indah, ketika kita menghadapi sebuah ujian hidup, ada seseorang yang berkata “Kita selesaikan sama-sama ya”. Bagiku itu adalah satu kalimat sempurna yang dapat memberikan sebuah rasa yang tak dapat diungkapkan oleh kata-kata.
Aku tahu, Tuhan akan memberikan apa yang kita butuhkan. Tapi tak ada yang salah ketika kita mengungkapkan apa yang menjadi keinginan kita kepada-Nya. Jadikan Tuhan sebagai sahabat yang selalu diajak bicara, yang dapat menjadi tempat bercerita, juga sebagai ayah yang dijadikan tempat mengadu dan meminta.
Ketika aku terjatuh, aku tahu aku tidak sendiri. Ada banyak cara Tuhan untuk menunjukkan kepadaku bahwa Ia ada. Ia peduli.
Tuhan, aku tahu ada proses yang harus aku lalui untuk menjadi seorang pemenang. Jika Kau memperbolehkan aku untuk memohon dan mengabulkan keinginanku, aku ingin melewatkan semua proses hidupku dengan dia yang Kau pilihkan untukku.
Lebih cepat dipertemukan, agar dapat lebih lama menghabiskan waktu bersamanya. Hanya itu.. 🙂