Rasanya ingin tersenyum, tulus dan apa adanya. Walau tak dapat kupungkiri kesesakan memenuhi setiap rongga didalam dada. Aku tak ingin menangis, meskipun kadang air mata menetes tanpa basa-basi. Aku tak ingin mengeluh, hingga tiba saatnya nafasku terasa sesak dan tak dapat kuhirup kembali setiap partikel oksigen yang terbang bebas disekitarku.
Tuhan, apa boleh aku berkata bahwa aku lelah. Ingin rasanya kuhirup dalam-dalam udara yang membebaskanku dari kesesakan ini. Sesak ini terlalu berkuasa atas hatiku. Hingga aku tak pernah sasar, bahwa air mata itu tak layak untuk menetes.
Tuhan, peluk aku. Karena kurasakan langkah kakiku mulai melemah. Aku seakan tak dapat berjalan. Jangan berjalan, berdiri tegak pun rasanya aku tak bisa.
Tuhan, jangan pernah pergi dariku. Karna aku butuh topangan tangan-Mu. Ketika aku jatuh, Kau ulurkan tangan-Mu untuk membantuku bangkit kembali. Dan ketika aku tak sanggup bangkit, Kau membungkukkan tubuh-Mu dan kemudian menggendongku.
Tuhan, ajarkan aku untuk dapat menjadi wanita yang tangguh. Layaknya batu karang yang tak mudah goyah saat terhempas ombak.
Tuhan, kurindukan jamahan Kasih-Mu dalam kesesakkanku.
Aku tahu ini adalah proses. Dan aku tak akan meminta untuk Kau percepat waktu yang ada.
Aku hanya memohon, dampingi aku. Pegang erat tanganku, dan jangan pernah Engkau lepaskan. Hanya itu Tuhan..