Headline dalam satu minggu ini ngebahas soal penyadapan Australia dengan Indonesia. Ibarat dunia romansa, menyadap atau kepo itu kurang rasa saling percaya misalnya mengecek WA,Line,BBM dan SMS pasangan kita saat pasangan kita lagi lengah. Hubungan tanpa kepercayaan, tidak akan pernah baik. Kita tinggal mengacu saja dengan komitmen dan perjanjian yang sudah ada, kalau ada yang melanggar, kembali ke perjanjian awal.

Salah satu orang yang menjadi target penyadapan adalah Ibu Negara kita. Mengapa Ibu Ani menjadi korban sadap? Ini dia salah satu buktinya. Di tahun 2009, Ibu Ani pernah menelpon Suami: Pak, tolong belikan kapal selam 20 ya, mau arisan nih. Di Pak Raden saja, itu lho yang sebelahnya Soto Suroboyo. Sama jeruk 2 kilo ya pak. Austalia menterjemahkan ke bahasa Inggris. Interpretasi Agen Australia: Indonesia is planning to buy 2 Kilo Class Submarine from Russia. They will be stationed in Surabaya Navy Port, for quick deployment to attack Australia. Aussie Counter Spy Office Recommendation:
Tap the First Lady’s phone! She is the strategic military planner!

Kini kasus Indonesia dengan Australia terlihat banyak orang yang memiliki jiwa nasionalis hingga demo demo dan menyerang website Austalia tapi yang bikin gw kurang suka adalah Indonesia terlihat mengemis. Ngemis minta maaf, lebih baik kita fokus terhadap audit penyadapan dan tingkatkan keamanan Informasi agar tidak terulang kembali. Ini sama saja kayak pengemis di jalan yang lemah dan minta duit sama orang yang lebih kuat. Buat yang ada masalah sama pasangan, jangan ngemis cinta dan minta maaf juga ya, heheh