Kenangan itu ada, Kenangan itu Nyata. Tapi semua terlambat. Kamu yang mengisi waktu di hidupku. Kamu yang pernah hidup dalam Harapanku. Dan, Kamu yang pernah menjadi Mimpi dalam Kisahku Bersamamu. Kini semua hanya sebatas Kenangan. Kini semua telah hilang bersama tiupan debu di tanah itu. Semua sirna bersama rasa yang sempat kau titipkan dalam jeda waktu hidupku. Semua pergi dan tak kembali.
Kamu terdiam. Kamu membisu. Hening dan Pilu. Namun aku terlalu bodoh untuk tak bicara denganmu. Egoku terlalu tinggi untuk menyapamu. Cintaku terkalahkan oleh Sakit yang sempat menyapaku. Tapi semua terlambat. Semua benar – benar berakhir. Kau pergi tanpa kata. Kau berlalu tanpa rasa untukku.
Seandainya waktu dapat kurubah. Andai saja Kenangan manis yang tersirat. Mungkin, Luka itu tak pernah ada. Hanya segaris senyum Kebahagiaan yang terlukis dalam wajah sendu itu.
Tapi kini semua terlambat. Semua telah ditentukan waktu. Kau datang dengan Kebahagiaan. Dan kini, Kau pergi menyisakan Air Mata. Doaku, tak akan pernah usai.. Untukmu “Ayah”.