Gue hari ini sangat galau (seperti biasa) tapi galau gue kali ini itu galau cinta, kenapa ? menurut gue cinta itu gak adil, kenapa gue sebagai pria yang harus di tindas, kenapa selalu pria yang selalu disakiti , apakah ini adil ? padahal sudah bersusah keras demi mendapatkan si dia, gue sudah berikan segalanya demi membahagiakan si dia, gue udah lakuin segala hal demi dia, tapi dia seperti tidak sadar betapa besar pengorbanan gue itu.Cinta yang gue harapkan manis, kenapa harus pahit seperti ini ? uang gue udah habis buat nraktir dia setiap kali nge-date , gue terpaksa habiskan gak jajan di kampus lantaran malemnya harus nraktir dia , sementara dia cuma selalu menikmati aj, lama-kelamaan dia muali tidak lagi meng-apresiasikan pemberian dari gue, dia malah selingkuh, dan menjauhi gue, kenapa dia gak sadar terhadap pengorbanan gue ?
Ketika kecil gue selalu diceritakan oleh kakek dan nenek gue tentang hebatnya cinta, mereka mengisahkan kisah percintaan mereka ketika muda dulu, begitu indah, ketika kakek gue harus pergi perang, nenek dengan setia menunggu dirumah, sehabis itu mereka mennghabiskan waktu bersama-sama untuk bertemu dan merajut asmara di ladang, mereka selalu jalani hidup bersama-sama susah senang mereka lalui bersama, cinta yang begitu murni dan tulus, nenek saya menjalankan peran-nya sebagai wanita yaitu penyanyang, sementara kakek saya menjalankan perannya sebagai pria, yaitu pemimpin.Dunia mereka sama sekali tidak diwarnai oleh perselingkuhan, karena sedikitnya media untuk komunikasi, ya jaman dulu blom ada FB atau twitter, kakek gue juga gak gampang ketemu wanita lain, nenek gue adalah wanita terindah dimatanya (paling lirik janda desa sebelah :p ) , sementara bagi nenek, kakek gue adalah hidupnya. Dulu kisah cinta begitu indah…
Lalu ada apa dengan sekarang ? perceraian dimana-mana , perselingkuhan merajalela, hubungan ada tapi sama sekali tidak harmonis, entah mengapa simbiosis mutualisme sudah tidak ada lagi dihubungan sekarang, para wanita yang tidak lagi menjalankan perannya sebagai penyanyang, laki-laki yg lupa peran sebagai pemimpin, rasa saling percaya semua hilang, ketidak adilan ini gue rasakan karena gue sebagai laki-laki sudah lakukan segalanya buat wanita, traktir, antar-jemput, bantu ini, abntu itu, lalu tugas wanita apa ? diem dan senyum-senyum aj ? apakah seperti ini cinta hangat seperti jaman kakek nenek dulu ? apa yang membuat cinta romansa jaman dulu terasa lebih indah ? mereka bertemu , kenalan, saling suka, pacaran,menikah dan bahagia sampai tua. Tidak seperti sekarang, PDKT, tidak cocok, ganti, jika cocok maka pacaran sebentar, sehabis itu banyak maslah cek-cok sana sini, selingkuh, cerai, apa yang salah dengan dunia ini ? apakah cinta harus menyakitkan seperti yang gue alami ini ?